0
Refleksi Diri PPL SMA Taruna Nusantara
Posted by Rangga Krisma Putra
on
19.50
REFLEKSI DIRI PPL I
Nama :
Rangga Krisma Putra
NIM :
4301409030
Prodi :
Pendidikan Kimia
Jurusan :
Kimia
Fakultas :
FMIPA
Guru Pamong : Dra.
Rina Indrawati, M.Pd
Sekolah : SMA
Taruna Nusantara
Universitas
Negeri Semarang ( UNNES ) adalah lembaga pendidikan tinggi yang salah satu misi
utamanya menyiapkan tenaga terdidik untuk siap bertugas dalam bidang
pendidikan, baik sebagai guru maupun tenaga kependidikan lainnya yang tugasnya
bukan sebagai tenaga pengajar. Dalam kurikulum pendidikan yang dibuat
dimunculkan beberapa mata kuliah yang mengacu ke arah sebagai seorang pendidik
seperti Mata Kulih Dasar Kependidikan yang didalamnya memuat Manajemen Sekolah,
BK, Pengantar Ilmu Pendidikan dan lain sebagainya. Serta mata kuliah yang menunjang
latihan mengajar di lapangan ( sekolah ) yaitu berupa mata kuliah Praktek
Pengalaman lapangan ( PPL ) yang terbagi atas PPL 1 dan PPL 2 yang semuanya
dikerjakan dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Praktik Pengalaman Lapangan berupa
praktik keguruan/pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi para calon tenaga
pengajar. Praktik non keguruan untuk para calon tenaga kependidikan lainnya,
seperti calon konselor, calon laboran, seniman, perancang kurikulum, dan
pendidik masyarakat.
Penerjunan Mahasiswa PPL dari UNNES di SMA Taruna
Nusantara Magelang pada tanggal 30 Juli 2012 berjumlah 20 Mahasiswa dari
berbagai jurusan diantaranya : Jurusan Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Bahasa
Jepang, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi. Penerjunan PPL ini disambut baik oleh pihak sekolah, begitu juga
dengan mahasiswa PPL, mereka sangat antusias menyambutnya, karena PPL ini
dianggap sebagai pengalaman atau melatih mental dalam mengajar. Selain itu,
kegiatan PPL juga dapat digunakan sebagai ajang pembekalan diri untuk menjadi
seorang guru di masa depan. PPL I ini berlangsung kurang lebih selama 2 minggu
yaitu mulai tanggal 31 Juli 2012 s/d 11 Agustus 2012 yang kegiatannya meliputi
observasi dan orientasi mengenai berbagai hal tentang sekolah latihan.
SMA Taruna
Nusantara Magelang, sebuah sekolah yang siswa dan guru selalu berada di dalam
lingkungan sekolah ( full boarding school
). Keadaan dan suasana SMA Taruna Nusantara cukup nyaman dan kondusif untuk
kegiatan belajar mengajar, karena sekolah ini merupakan sekolah yang memiliki
asrama siswa dan guru pengajar dan pengasuh yang berada di lingkungan sekolah
itu sendiri. Siswa yang terseleksi masuk
adalah siswa yang mempunyai kemampuan lebih daripada yang lain, dari daerah
seluruh Nusantara dan dari perbedaan kualitas pendidikan yang berbeda. SMA
Taruna Nusantara adalah satu – satunya SMA tempat latihan di Magelang, yang
berada di daerah kabupaten bukan di kota Magelang. Berikut ini merupakan
refeksi dari kegiatan PPL I yang dilakukan di SMA Taruna Nusantara di kota
Magelang tahun pelajaran 2012/2013.
1.
Kekuatan dan kelemahan pembelajaran kimia
Sebagai sebuah mata pelajaran, kimia mempunyai kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan yang dimiliki pembelajaran kimia adalah pembelajarannya dapat dilakukan
dengan bermacam-macam variasi model, metode, ataupun pendekatan pembelajaran
dari yang menggunakan teknologi tingkat tinggi misal penggunaan laboratorium
virtual sampai dengan metode yang sederhana yaitu metode ceramah, ataupun
dengan pendekatan-pendekatan keterampilan siswa dalam pembelajaran baik di
kelas maupun di laboratorium dalam percobaan Kekuatan yang lain adalah siswa
dapat diajak berpikir secara aplikatif karena kimia berhubungan dengan
kehidupan sehari – hari.
Kelemahan dari pembelajaran kimia adalah materi kimia akan sulit
ditransfer dari pengajar kepada siswa apabila model dan pembelajarannya tidak
cocok atau apabila pembelajarannya hanya dilakukan dengan metode konvensional
karena setiap materi penyusun mata pelajaran ini mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda. Selain itu pembelajaran juga akan sulit dilakukan apabila guru
atau tenaga pengajar tidak memiliki kualitas yang baik. Adanya ketakutan dari siswa karena mereka
berpikir bahwa kimia itu berbahaya dapat meyebabkan hal-hal yang bersifat
negative. Kelemahan yang lain adalah terkadang ada SMA yang tidak mempunyai
laboratorium kimia sehingga siswa tidak dapat melakukan praktikum. Guru
dituntut untuk menjadi tenaga pengajar yang baik sehingga dapat memilih model
dan metode yang tepat dalam melksanakan pembelajaran kimia agar pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
2.
Ketersediaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia di SMA Taruna Nusantara Magelang
sudah sangat dapat menunjang proses pembelajaran kimia di sekolah tersebut. Hal
ini ditandai dengan tersedianya ruang kelas yang nyaman dan kondusif sebagai
tempat berlangsungnya pembelajaran kimia karena tempat belajar lumayan jauh
dari jalan raya. Selain itu sekolah tersebut juga dilengkapi sarana dan prasarana
penunjang proses pembelajaran yang lain seperti adanya 2 laboratorium kimia
yang untuk skala SMA sudah lengkap ditambah beberapa Laboran yang sudah ahli,
perpustakaan, ruang multi media, area hotspot, adanya LCD di setiap ruang
kelas. Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut proses pembelajaran kimia di
sekolah tersebut dapat berlangsung secara optimal.
3.
Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Ketua guru Kimia atau jika di SMA Taruna Nusantara dinamakan Kepala
Mimbar Kimia yaitu Ibu Dra. Rina Indrawati, M.Pd memiliki kualitas yang baik
dan sudah mempunyai banyak pengalaman sebagai guru mata pelajaran kimia. Dalam
mengajar beliau tidak hanya menggunakan metode pembelajaran yang konvensional /
ceramah saja melainkan juga menggunakan metode-metode pembelajaran yang lain
yang dapat mengaktifkan siswa-siswanya, sehingga siswa tidak tergantung pada
penyampaian materi pelajaran kimia dari guru saja tetapi siswa juga dituntut
untuk aktif dalam menemukan materi pembelajaranya sendiri (incuiry). Selain
itu metode yang digunakan juga terkadang menyenangkan sehingga siswa tertarik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia.
Kualitas guru pamong dan guru kimia di SMA Taruna Nusantara sebagian
besar lulusan S2 meskipun ada yang lulusan S1. Dari 7 orang guru kimia, ada 5
lulusan S2 dan 2 lulusan S1.
Dosen pembimbing mata kuliah ini adalah Drs. Wisnu Sunarto, M.Si. Dalam
sistem perkuliahan di UNNES, beliau mempunyai tugas sebagai pembimbing skripsi,
dosen wali dan juga sebagai dosen berbagai mata kuliah di UNNES terutama dalam bidang kimia anorganik.
Beliau mempunyai kualitas dan kemampuan yang baik dalam membimbing dan
mengarahkan mahasiswa PPL.
4.
Kualitas pembelajaran di SMA Taruna Nusantara
Magelang
Pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang sudah baik. Selain didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai, proses pembelajaran juga di lakukan oleh guru-guru yang
kompeten di bidangnya, yaitu guru yang sebagian besar merupakan lulusan S2 dan
sebagian lagi sedang kuliah S2 yang
mampu menggunakan metode-metode dan model-model pembelajaran yang tepat serta
mampu menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia secara optimal sehingga
proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. Para guru di SMA
Taruna Nusantara tidak hanya lulusan dari jurusan pendidikan tetapi juga dari
ilmu murni. Ini dilakukan supaya ada keseimbangan antara cara mengajar dengan
materi yang diajarkan.
Pembelajaran kimia di SMA Taruna Nusantara menggunakan sistem
pembagian materi pembelajaran. Misal untuk kelas XII, ada 3 guru. Ketiga –
tiganya mengajar materi yang berbeda. Selain sistem tersebut, ada juga sistem
tutorial atau belajar malam, Special
Treatment ( ST ) maupun Super Special
Treatment ( SST ).
5.
Kemampuan diri praktikan
Praktikan sebagai mahasiswa program studi Pendidikan kimia memang
sudah dibekali ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan progam studi pendidikan
kimia, namun ilmu pengetahuan tersebut belum cukup dan mahasiswa PPL juga belum
mempunyai pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran di dunia pendidikan yang
sebenarnya. Sehingga dengan PPL ini diharapkan praktikan memperoleh lebih
banyak ilmu pengetahuan dan juga pengalaman – pengalaman yang belum dapat
diperoleh di UNNES.
6.
Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah
melaksanakan PPL 1
Seperti telah disebutkan tadi, PPL merupakan ajang
untuk mencari pengalaman mengajar dalam rangka melengkapi teori kependidikan
yang telah diperoleh di UNNES sebelumnya. Namun dalam PPL 1 kegiatan
yang dilakukan sementara adalah observasi dan orientasi mengenai kondisi
sekolah. Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi tersebut,
praktikan mendapat pengetahuan dan pengalaman mengenai banyak hal yang
berkaitan dengan keadaan lingkungan sekolah, berinteraksi dengan warga sekolah,
baik pimpinan sekolah, staf pengajar, staf tata usaha, siswa-siswa maupun warga
sekolah yang lain, hubungan antar personel serta bagaimana seorang guru harus
menempatkan diri dan mengambil peranan dalam kegiatan sekolah sebagai bekal
praktikan untuk melaksanakan PPL 2 nantinya. Mahasiswa praktikan PPL juga dapat memprediksikan kemungkinan yang dapat
terjadi saat mengajar di sekolah nanti, karena telah belajar dari kondisi SMA Taruna
Nusantara Magelang tempat praktikan
berlatih menjadi guru pengajar selama kurang lebih 3 bulan.
7. Saran pengembangan bagi Sekolah dan UNNES
KBM yang berhasil tidak hanya
tergantung dari kualitas guru dan siswa tetapi juga harus disertai kelengkapan
sarana dan prasarana. Meski sarana dan prasarana di SMA Taruna Nusantara sudah
baik tetapi perlu ditingkatkan. Ada hal yang sedikit mengganggu kami yaitu
berupa kamar mandi dan WC siswa yang kurang layak dipakai.
Bagi UNNES selaku universitas penghasil
pendidik maka program ini perlu dilanjutkan dan ditingkatkan. Perlu juga
praktikan dikirim ke berbagai daerah yang memang kualitas pembelajarannya belum
maksimal. Sedangkan saran
kepada pihak UNNES adalah lebih memfasilitasi PPL baik itu
dalam hal pembekalan maupun pelaksanakan PPL. Selain itu, lebih diperhatikan lagi mengenai kerjasama UNNES dengan
sekolah latihan agar pelaksanaan kegiatan PPL dapat berlangsung lebih baik lagi
dan hasilnya optimal.
Posting Komentar