SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT, KUNJUNGI TERUS BLOG INI

pengetahuan umum

ISOLASI ENZIM
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang bekerja sama satu sama lain secara kompak, teratur, dan spesifik.
isolasi enzim merupakan sebuah langkah untuk mengidentifikasi enzim dalam suatu zat atau bahan alam.
berikut ini merupakan daftar jurnal mengenai isolasi enzim yang dapat diunduh :
download jurnal isolasi enzim histidin
download jurnal isolasi enzim amilase
download asparaginase daun alpukat
download jurnal isolasi enzim kitinase
download jurnal isolasi enzim selulolitik
download jurnal isolasi enzim kitinase
download jurnal isolasi enzim glukosa oksidase

PENGETAHUAN UMUM TENTANG GAS H2S
1. DEFINISI, PROSES TERJADINYA, SIFAT DAN KARAKTERISTIK GAS H2S
A. DEFINISI GAS H2S
Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2
unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah PPM ( part
per milion ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang
atau uap bau.
B. PROSES TERJADINYA GAS H2S
Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri.
Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak
/ gas dan panas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau
pada lokasi pembuangan sampah.
C. SIFAT DAN KARAKTERISTIK GAS H2S
Gas H2S mempunyai sifat dan karakteristik antara lain :
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada
konsentrasi rendah sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk.
- Merupakan jenis gas beracun.
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit )
4.3% ( 43000 PPM ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46%
( 460000 PPM ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F
( 260 0C )
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga gas H2S akan
cenderung terkumpul di tempat / daerah yang rendah. Berat jenis gas H2S
sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S :
1.2 atm dan berat jenis udara : 1 atm.
- H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100
ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
- H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan
logam.
H2S MONITORING & SAFETY 2
2. EFEK FISIK GAS H2S TERHADAP MANUSIA
Efek fisik gas H2S terhadap manusia tergantung dari beberapa faktor, diantaranya
adalah :
a. Lamanya seseorang berada di lingkungan paparan H2S.
b. Frekuensi seseorang terpapar.
c. Besarnya konsentrasi H2S.
d. Daya tahan seseorang terhadap paparan H2S
Menurut ACGIH (American Conference Of Govermental Industrial Hygienists) :
- Nilai ambang batas (TLV-TWA / Threshold Limit Value-Time Weighted
Average) H2S adalah 10 PPM, yang didefinisikan sebagai konsentrasi ratarata
yang diperkenankan untuk pemaparan selama 8 jam sehari atau 40
jam seminggu. Pekerja dapat terpapar secara berulang tanpa
menimbulkan gangguan kesehatan pada konsentrasi 10 PPM
(Occupational Exposure Limit for Chemical Substances).
- Sedangkan nilai ambang batas yang merekomendasikan bahwa pekerja
tidak boleh terpapar H2S untuk jangka waktu maksimal 15 menit adalah
bila paparan melebihi 20 PPM atau yang disebut dengan TLV – STEL
(Treshold Limit Value – Short Term Exposure Limit ).
Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejalagejala
sebagai berikut :
- Sakit kepala atau pusing
- Badan terasa lesu
- Hilangnya nafsu makan
- Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada
- Batuk – batuk
- Kulit terasa perih
H2S MONITORING & SAFETY 3
3. PROSES DAN KRONOLOGIS TERJADINYA KASUS KERACUNAN GAS H2S
PADA TUBUH MANUSIA.
Pada kondisi normal, seseorang bernafas dengan menghirup udara yang
terkandung oksigen sebagai salah satu bagian udara bebas, selain nitrogen dan
unsur-unsur lainnya. Oksigen sangat dibutuhkan manusia untuk proses oksidasi
di dalam tubuh. Oksigen yang masuk ke dalam paru-paru akan dibawa oleh
darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Jika seseorang menghirup udara yang
telah tercampur dengan gas H2S maka komposisi oksigen yang masuk kedalam
tubuh akan berkurang, sehingga kinerja otakpun akan terganggu. Tingkat
konsentrasi gas H2S di otak yang semakin tinggi akan mengakibatkan lumpuhnya
saraf pada indera penciuman dan hilangnya fungsi kontrol otak pada paru-paru.
Akibat fatalnya adalah paru-paru akan melemah dan berhenti bekerja, sehingga
seseorang dapat hilang kesadaran dan meninggal dalam ukuran waktu tertentu.
4. METODE MENGURANGI ATAU MENETRALISIR PAPARAN GAS H2S
Metode mengurangi paparan gas H2S pada suatu area dapat dilakukan dengan
meniupkan angin menggunakan kipas angin besar ( bug blower ) sehingga gas
H2S akan terhambur. Kondisi ini mengakibatkan konsentrasi paparan gas H2S
akan berkurang karena area paparan gas H2S akan melebar.
Metode menetralisir gas H2S dapat dilakukan dengan Sulfur Recovery Unit, yaitu
dengan suatu alat yang dapat menguraikan unsur Hidrogen dan Sulfur secara
reaksi kimiawi. Penguraian ini akan menjadikan dua unsur netral atau tidak
beracun. Hasil akhirnya Hidrogen akan dibuang dalam bentuk gas dan Sulfur
ditampung dalam bentuk padat.
H2S MONITORING & SAFETY 4
SISTEM MONITORING GAS H2S
1. MAKSUD DAN TUJUAN SISTEM MONITORING H2S
Sistem Monitoring H2S adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan
pemantauan adanya gas H2S dengan memanfaatkan peralatan-peralatan
detektor H2S.
Sistem Monitoring H2S dilakukan untuk mengetahui adanya paparan gas H2S
pada suatu area tertentu sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan
keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan bahaya gas H2S
tersebut.
2. DETEKTOR GAS H2S
Detektor gas H2S adalah suatu alat yang mampu mendeteksi adanya gas H2S.
Jenis-jenis peralatan deteksi gas H2S diantaranya adalah :
A. ELEKTRONIC DETECTOR H2S
Peralatan ini berfungsi untuk mendeteksi gas H2S dengan sistem electrik atau
yang sering disebut dengan sensor H2S, yang terdiri dari komponenkomponen
: head sensor, transmiter dan monitor. Pada prakteknya peralatan
ini dapat ditemui dalam bentuk H2S Fixed Sensor dan H2S Personal Detector.
Cara kerjanya adalah jika head sensor mendeteksi adanya gas H2S melalui
reaksi kimia akan berakibat berubahnya nilai resistan, perubahan tersebut
akan dikondisikan menjadi besaran arus atau tegangan pada transmiter untuk
kemudian dapat diketahui nilai konsentrasi gas H2S tersebut.
H2S Personal Detector dilengkapi dengan sistem alarm yang diset pada 10
PPM dan 20 PPM, Peralatan ini bersifat praktis, ringan, mudah dibawa-bawa,
sensitif dan mudah dioperasikan.
B. H2S Tube Detector
H2S Tube Detector merupakan peralatan deteksi gas H2S berupa zat kimia
yang akan bereaksi dengan gas H2S yang dikemas dalam bentuk batang kaca
berskala. Cara penggunaannya adalah dengan menghisap sample gas H2S dan
hasil reaksi akan ditunjukkan dengan perubahan warna yang kemudian dapat
dihitung berdasarkan skala pembacaannya. H2S Tube Detector terdiri dari
H2S MONITORING & SAFETY 5
berbagai macam ukuran / skala, sehingga dapat digunakan untuk mengukur
konsentrasi gas H2S sampai pada tingkat tinggi. H2S Tube Detector hanya
dapat digunakan sekali pakai.
3. FIXED MONITORING SYSTEM H2S
Fixed Monitoring System H2S adalah suatu sistem yang digunakan untuk
memantau paparan gas H2S secara terus menerus pada posisi tetap. Perangkat
tersebut terdiri dari :
A. SENSOR H2S
Sensor H2S adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya
gas H2S. Hasil deteksinya berupa arus 4 – 20 mA Sensor H2S yang digunakan
di lokasi South Bungoh # 1 adalah dari produk Drager Polytron TX dan Itrans
dengan kemampuan mendeteksi gas H2S antara 0 sampai dengan 100 PPM.
Untuk menjamin keberadaan Sensor H2S sebagai peralatan yang berhubungan
dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sensor H2S yang terpasang
memiliki sertifikat resmi dari produsen dan sudah melalui pengujian berkala
( kalibrasi ). Prosedur kalibrasi dilakukan secara rutin minimal setiap 7 bulan
sekali, sedangkan pengujian fungsi ( function test ) dilakukan setiap bulan
dengan menyuntikkan gas H2S sample.
B. DATA AQCUISITION UNIT DAN KOMPUTER
Data Aqcuisition Unit adalah perangkat elektronik yang berfungsi
menghubungkan sensor H2S dengan komputer, sedangkan komputer yang
terdiri dari CPU sebagai pusat kontrol sistem monitoring, layar monitor
sebagai media tampilan hasil monitoring dan printer untuk mencetak hasil
monitoring. Sistem monitoring gas H2S yang digunakan di lokasi South
Bungoh # 1 merupakan sistem berbasis komputer dengan tujuan agar proses
monitoring dapat termonitor akurat dan terkendali secara komputerisasi.
4. SISTEM ALARM
Sistem alarm merupakan perangkat yang berfungsi sebagai tanda peringatan
awal jika terjadi paparan gas H2S. Perangkat ini terdiri dari : lampu kilat ( Strobo
Light ) dan Sirene yang terhubung dengan sistem monitoring. Aktifasi perangkat
alarm tersebut terkendali secara otomatis melalui perangkat komputer yang
didasarkan pada hasil monitoring sensor H2S.
H2S MONITORING & SAFETY 6
Sistem alarm sebagai peringatan awal terhadap paparan gas H2S di set pada
konsentrasi sebagai berikut :
• 10 PPM ( LOW ALARM )
Jika konsentrasi H2S di udara sama dengan atau lebih dari 10 PPM, lampu
tanda peringatan ( Strobo Light ) akan menyala secara otomatis.
• 20 PPM ( HIGH ALARM)
Jika konsentrasi H2S di udara lebih dari 20 PPM, lampu tanda peringatan dan
sirene akan menyala secara otomatis.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERKAITAN
DENGAN GAS H2S
Aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas atau panas bumi sangat berpotensi
terjadinya paparan gas H2S yang merupakan salah satu jenis gas beracun yang
sangat berbahaya terhadap tubuh manusia. Berdasarkan kondisi tersebut maka
Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berkaitan dengan gas H2S sangat
diperlukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para personal yang terlibat
di dalam aktifitas tersebut dan masyarakat di sekitarnya. Peraturan tersebut harus
diterapkan dan dijalankan pada setiap aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas
dan panas bumi.
1. PAPARAN HYDROGEN SULFIDA ( H2S )
Definisi : suatu kondisi dimana alat penutup khusus pada instalasi produksi dan
atau Pencegah Semburan Liar ( Blow Out Preventer ) gagal bekerja pada suatu
titik batas yang telah ditetapkan dan atau terjadinya kebocoran pipa saluran yang
tidak diharapkan. Pada kondisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan
paparan gas H2S ke udara atmosfer, yang mana pada kondisi ini dapat
membahayakan keselamatan jiwa manusia, sehingga akan segera memerlukan
suatu tindakan & langkah penyelamatan darurat yang terkoordinasi demi
keselamatan jiwa manusia yang mungkin terkena dampak paparan gas H2S
tersebut.
( Emergency Contigency Plan JOB Pertamina PetroChina Est Java, April 7’ 2007)
2. EMERGENCY PROCEDURE SEHUBUNGAN DENGAN PAPARAN GAS H2S
A. PROSEDUR UMUM
Semua personal yang bekerja pada pekerjaan konstruksi, pemboran / servis
sumur dan operasi produksi di area South Bungoh # 1, termasuk setiap tamu
yang datang ke lokasi harus mendapat penjelasan tentang bahaya H2S dan
pelatihan keselamatan terlebih dahulu sebelum memasuki area bekerja.
Semua pekerja harus membaca dan mengerti tentang prosedur keadaan
darurat terhadap bahaya H2S di lokasi area.
H2S Emergency Drill / latihan keadaan darurat dapat dilakukan pada setiap
waktu untuk mempraktekkan keadaan darurat terhadap H2S. Semua personel
H2S MONITORING & SAFETY 8
harus mengikuti aturan yang sama sebagaimana yang ditetapkan di dalam
prosedur rencana tanggap keadaan darurat terhadap H2S.
Semua personel harus mengetahui saat kondisi di mana H2S Emergency Alarm
aktif dan memastikan bahwa semua personel di area tersebut telah
mengetahui. Hentikan semua operasi alat berat / sarana angkutan dengan
segera matikan mesin. Pengemudi / Operator harus segera menuju ke daerah
aman berlawanan arah angin.
B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONAL DALAM KEADAAN
DARURAT TERHADAP H2S
Emergency Procedure atau prosedur keadaan darurat jika terjadi paparan gas
H2S di suatu lokasi pemboran adalah ketentuan-ketentuan yang berhubungan
dengan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh personal-personal yang
berkepentingan dan yang tidak berkepentingan pada saat keadaan darurat
karena adanya paparan gas H2S
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
JIKA TERJADI PAPARAN H2S
1. COMPANY MAN / DRILLING SUPERVISOR
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit
• Menuju Rig Floor. Ambil alih control tanggung jawab di Rig site
2. ELNUSA H2S ENGINEER
• Gunakan Breathing Apparatus 30 menit, bawa Alat Deteksi H2S Elektronik
& Tube , langsung menuju area indikasi H2S
• Ambil Sample H2S laporkan ke Company Man / Drilling Supervisor
• Periksa semua personnel di safe Briefing Area & siap menolong/mencari
jika ada personnel yang belum berkumpul
• Menuju Rig Floor untuk memantau kondisi sumur
3. DRILLING RIG SUPERINTENDENT
• Gunakan Breathing apparatus 30 Menit & Segera menuju Rig Floor
• Berkoordinasi dengan CoMan / Drilling Supv untuk mengamankan sumur
4. TOOLPUSHER
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan Breahing Apparatus 30 Menit membantu Driller , Rig Supt &
CoMan mengamankan sumur
H2S MONITORING & SAFETY 9
Jika tidak berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit , segera menuju rig floor untuk
membantu mengamankan sumur
5. DRILLER
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing Apparatus 10 menit sambung ke hose line
• Angkat pahat, matikan mud pump & periksa aliran sumur
• Standby & menunggu instruksi dari CoMan atau Rig Supt
Jika tidak berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing apparatus 30 menit dan menuju ke Rig Floor
menunggu instruksi
6. ASSISTANT DRILLER
• Gunakan breathing apparatus 10 menit sambung ke hose line dan standby
menunggu instruksi
7. DERRICKMAN
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan breathing apparatus 10 Menit menuju ke shale shaker dan
menunggu instruksi selanjutnya
Jika berada di monkey board
• Gunakan breathing apparatus 10 menit ,menuju ke safe briefing area dan
menunggu instruksi selanjutnya
8. FLOOR CREW
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan breathing apparatus 10 menit , koneksi ke hose line pernapasan,
dan membantu penyelamatan sumur jika dibutuhkan
• Jika sumur aman, lepas hose line pernapasan segera menuju Safe Briefing
Area menunggu instruksi selanjutnya
Jika tidak berada di Rig Floor
• Segera menuju Safe Briefing Area & standby menunggu instruksi
• Jangan kembali ke RigFloor kecuali jika diperintahkan
9. MUD ENGINEER
Jika berada di pits
• Gunakan Breathing apparatus 30 menit monitor mud levels,ph,etc
• Standby & menunggu instruksi CoMan atau Rig Supt
H2S MONITORING & SAFETY 10
Jika tidak berada di pits
• Segera menuju Safe Briefing Area & standby menunggu instruksi
10. MUD LOGGER
• Tinggal di unit untuk memantau gas , kecuali jika diperintahkan sebaiknya
segera menuju Safe Briefing Area
11. RADIO OPERATOR
• Gunakan Breathing Apparatus 30 M , segera bangunkan personnel yang
tidak bertugas untuk segera menuju Safe Briefing Area
• Stand By di Safe Briefing Area dan menunggu instruksi selanjutnya
12. RIG SAFETY OFFICER
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit & Megaphone Segera menuju Safe
Briefing Area
• Menghitung jumlah personnel yang berda di safe Briefing Area
• Berkoordinasi dengan Elnusa H2S Engineer
• Stand By di Safe Briefing Area & menunggu instruksi selanjutnya
13. RIG MEDIC
• Ambil First Aid Kit & Portable Resuscitator dan segera menuju Safe Briefing
Area
ORANG YANG TIDAK BERKEPENTINGAN
- Seluruh orang yang tidak termasuk dalam daftar Orang yang
Berkepentingan digolongkan sebagai “ Orang Yang Tidak
Berkepentingan “ selama dalam keadaan darurat terhadap H2S.
- Seluruh Orang yang Tidak Berkepentingan harus segera diarahkan menuju
Tempat Aman secepat mungkin.
- Pada saat semuanya menuju ke daerah aman, diusahakan semua crew
dari masing –masing perusahaan agar selalu bersama.
- Pengawas/pemimpin dari semua perusahaan agar memeriksa semua
personilnya jika dimungkinkan adanya personel yang hilang atau terkena
paparan H2S dan segera melaporkan kepada Security atau kepada H2S
Safety Engineer untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur keselamatan
kerja.
H2S MONITORING & SAFETY 11
3. H2S SAFETY MEETING DAN H2S DRILL
H2S Safety Meeting merupakan program pelatihan kepada semua personal yang
bekerja di lokasi termasuk kepada semua orang yang baru datang, berkaitan
dengan H2S. Materi-materi yang disampaikan diantaranya adalah :
a. Pengetahuan umum tentang H2S dan bahaya gas H2S.
b. Pengetahuan tentang sistem monitoring H2S dan sistem alarm H2S.
c. Pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja terhadap H2S.
d. Emergency Procedure dan prosedur evakuasi.
e. Peralatan-peralatan keselamatan kerja yang berkaitan dengan H2S dan tata
letaknya.
f. Pengetahuan dan praktek penggunaan peralatan bantu pernafasan ( SCBA,
ELSA atau yang lainnya ).
g. Pertolongan pertama jika ada korban paparan H2S.
h. Hal-hal lain yang berhubungan dengan H2S.
H2S Drill adalah latihan dengan asumsi bahwa telah terjadi paparan gas H2S.
Latihan ini dilakukan dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tujuannya
adalah untuk mengetahui kesiapan semua personal terhadap kondisi darurat pada
saat terjadi paparan H2S, sehingga jika benar-benar terjadi, personal benar-benar
siap, tidak panik dan mengetahui Emergency Procedure H2S.
Langkah-langkah H2S Drill adalah sebagai berikut :
a. Alarm H2S diaktifkan secara manual.
b. Semua orang yang berkepentingan segera memakai SCBA dan yang tidak
berkepentingan segera berkumpul di Safe Briefing Area ( tempat berkumpul
yang aman ) yang ditentukan berlawanan dengan arah angin. Pada saat itu
semua personal harus memenuhi rencana Emergency Procedure.
c. Safety Officer melakukan penghitungan personal sesuai dengan data Personal
On Board dan petugas Security menutup pintu masuk.
d. H2S Engineer yang sedang bertugas segera menjalankan tugasnya sesuai
dengan Emergency Procedure dan memastikan semua personal yang
berkepentingan sudah menggunakan SCBA dengan benar dan yang tidak
berkepentingan sudah berkumpul di Safe Briefing Area.
e. Bila semua personal yang berkepentingan sudah selesai menjalankan tugas,
segera ikut berkumpul di Safe Briefing Area dengan masih memakai SCBA.
f. H2S Rescue Team segera berkumpul dengan menggunakan SCBA Rescue Unit
untuk bersiap-siap melakukan pertolongan jika ada korban. Ambulance dan
dokter rig juga siap di Safe Briefing Area.
g. H2S Engineer mencatat waktu pada saat mulai alarm dihidupkan sampai
semua personal berkumpul, untuk mengetahui respon personal.
H2S MONITORING & SAFETY 12
h. H2S Engineer melakukan evaluasi terhadap respon personal berkaitan dengan
H2S Emergency Procedure dan menyampaikan kepada semua personal yang
sudah berkumpul di Safe Briefing Area.
i. H2S Engineer yang berwenang menyatakan kondisi aman untuk kembali
bekerja.
H2S Drill harus dilakukan secara berkala dan terprogram untuk meningkatkan
kesiapan personal jika benar-benar terjadi paparan gas H2S. Jika terdapat
kekurangan-kekurangan selama H2S Drill, segera dilakukan pembenahanpembenahan
baik dalam respon atau kesiapan personal juga pada peralatanperalatan
yang digunakan.
4. PERALATAN BANTU PERNAFASAN
Peralatan bantu pernafasan adalah peralatan yang sangat penting jika terjadi
paparan gas H2S, karena peralatan tersebut akan membantu seseorang untuk
bernafas dengan udara yang tidak terpapar H2S. Peralatan tersebut terdiri dari :
A. SCBA ( SELF CONTAIN BREATHING APPARATUS )
SCBA adalah suatu peralatan yang terdiri dari botol ( tabung ) bertekanan
udara, penunjuk tekanan udara ( pressure gauge ), masker dan peralatan
peralatan pembawa. SCBA diisi dengan udara bebas sebagai peralatan bantu
pernafasan. Sesuai fungsinya, SCBA terdiri dari 3 macam, yaitu :
a. SCBA RESCUE UNIT
Jenis SCBA Rescue Unit adalah SCBA yang digunakan sebagai alat bantu
pernafasan pada waktu melakukan proses pertolongan / penyelamatan
atau digunakan pada waktu melakukan pekerjaan di lingkungan yang
terpapar gas berbahaya. SCBA ini dapat digunakan secara optimal sekitar
30 menit.
b. SCBA WORK UNIT
Jenis SCBA ini pada prinsipnya hanya dapat digunakan selama sekitar 10
menit, tetapi SCBA ini dilengkapi dengan peralatan sambungan khusus
( quick coupling ) yang dapat disambungkan dengan cadangan udara
dalam botol-botol yang berkapasitas besar, sehingga dapat membantu
pernafasan sampai lebih dari 30 menit.
c. SCBA ESCAPE UNIT
Sesuai dengan jenisnya, maka SCBA ini berfungsi untuk membantu
pernafasan pada waktu meninggalkan lokasi paparan menuju tempat
aman dengan waktu penggunaan sekitar 10 menit. SCBA ini dapat
digunakan secara cepat, karena model maskernya mudah digunakan. Pada
H2S MONITORING & SAFETY 13
prakteknya SCBA jenis ini juga digunakan untuk membantu pernafasan
pada korban paparan gas pada saat evakuasi dan sebelum mendapat
pertolongan medis, sehingga SCBA ini juga disebut dengan ELSA
( Emergency Life Support Apparatus ).
Pengisian botol SCBA dilakukan dengan menggunakan Air Breathing
Compressor bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan filter-filter khusus untuk
menyaring udara dan mengurangi kadar air. Udara yang dihasilkan compresor
ini secara berkala dilakukan uji kandungan, yang bertujuan untuk memastikan
kondisi dan komposisi udara yang dihasilkan. Selain itu, botol SCBA juga
secara berkala dilakukan Hidro Test untuk memastikan kondisi dan kekuatan
botol terhadap tekanan.KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERKAITAN
DENGAN GAS H2S
Aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas atau panas bumi sangat berpotensi
terjadinya paparan gas H2S yang merupakan salah satu jenis gas beracun yang
sangat berbahaya terhadap tubuh manusia. Berdasarkan kondisi tersebut maka
Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berkaitan dengan gas H2S sangat
diperlukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para personal yang terlibat
di dalam aktifitas tersebut dan masyarakat di sekitarnya. Peraturan tersebut harus
diterapkan dan dijalankan pada setiap aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas
dan panas bumi.
1. PAPARAN HYDROGEN SULFIDA ( H2S )
Definisi : suatu kondisi dimana alat penutup khusus pada instalasi produksi dan
atau Pencegah Semburan Liar ( Blow Out Preventer ) gagal bekerja pada suatu
titik batas yang telah ditetapkan dan atau terjadinya kebocoran pipa saluran yang
tidak diharapkan. Pada kondisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan
paparan gas H2S ke udara atmosfer, yang mana pada kondisi ini dapat
membahayakan keselamatan jiwa manusia, sehingga akan segera memerlukan
suatu tindakan & langkah penyelamatan darurat yang terkoordinasi demi
keselamatan jiwa manusia yang mungkin terkena dampak paparan gas H2S
tersebut.
( Emergency Contigency Plan JOB Pertamina PetroChina Est Java, April 7’ 2007)
2. EMERGENCY PROCEDURE SEHUBUNGAN DENGAN PAPARAN GAS H2S
A. PROSEDUR UMUM
Semua personal yang bekerja pada pekerjaan konstruksi, pemboran / servis
sumur dan operasi produksi di area South Bungoh # 1, termasuk setiap tamu
yang datang ke lokasi harus mendapat penjelasan tentang bahaya H2S dan
pelatihan keselamatan terlebih dahulu sebelum memasuki area bekerja.
Semua pekerja harus membaca dan mengerti tentang prosedur keadaan
darurat terhadap bahaya H2S di lokasi area.
H2S Emergency Drill / latihan keadaan darurat dapat dilakukan pada setiap
waktu untuk mempraktekkan keadaan darurat terhadap H2S. Semua personel
H2S MONITORING & SAFETY 8
harus mengikuti aturan yang sama sebagaimana yang ditetapkan di dalam
prosedur rencana tanggap keadaan darurat terhadap H2S.
Semua personel harus mengetahui saat kondisi di mana H2S Emergency Alarm
aktif dan memastikan bahwa semua personel di area tersebut telah
mengetahui. Hentikan semua operasi alat berat / sarana angkutan dengan
segera matikan mesin. Pengemudi / Operator harus segera menuju ke daerah
aman berlawanan arah angin.
B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONAL DALAM KEADAAN
DARURAT TERHADAP H2S
Emergency Procedure atau prosedur keadaan darurat jika terjadi paparan gas
H2S di suatu lokasi pemboran adalah ketentuan-ketentuan yang berhubungan
dengan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh personal-personal yang
berkepentingan dan yang tidak berkepentingan pada saat keadaan darurat
karena adanya paparan gas H2S
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
JIKA TERJADI PAPARAN H2S
1. COMPANY MAN / DRILLING SUPERVISOR
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit
• Menuju Rig Floor. Ambil alih control tanggung jawab di Rig site
2. ELNUSA H2S ENGINEER
• Gunakan Breathing Apparatus 30 menit, bawa Alat Deteksi H2S Elektronik
& Tube , langsung menuju area indikasi H2S
• Ambil Sample H2S laporkan ke Company Man / Drilling Supervisor
• Periksa semua personnel di safe Briefing Area & siap menolong/mencari
jika ada personnel yang belum berkumpul
• Menuju Rig Floor untuk memantau kondisi sumur
3. DRILLING RIG SUPERINTENDENT
• Gunakan Breathing apparatus 30 Menit & Segera menuju Rig Floor
• Berkoordinasi dengan CoMan / Drilling Supv untuk mengamankan sumur
4. TOOLPUSHER
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan Breahing Apparatus 30 Menit membantu Driller , Rig Supt &
CoMan mengamankan sumur
H2S MONITORING & SAFETY 9
Jika tidak berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit , segera menuju rig floor untuk
membantu mengamankan sumur
5. DRILLER
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing Apparatus 10 menit sambung ke hose line
• Angkat pahat, matikan mud pump & periksa aliran sumur
• Standby & menunggu instruksi dari CoMan atau Rig Supt
Jika tidak berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing apparatus 30 menit dan menuju ke Rig Floor
menunggu instruksi
6. ASSISTANT DRILLER
• Gunakan breathing apparatus 10 menit sambung ke hose line dan standby
menunggu instruksi
7. DERRICKMAN
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan breathing apparatus 10 Menit menuju ke shale shaker dan
menunggu instruksi selanjutnya
Jika berada di monkey board
• Gunakan breathing apparatus 10 menit ,menuju ke safe briefing area dan
menunggu instruksi selanjutnya
8. FLOOR CREW
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan breathing apparatus 10 menit , koneksi ke hose line pernapasan,
dan membantu penyelamatan sumur jika dibutuhkan
• Jika sumur aman, lepas hose line pernapasan segera menuju Safe Briefing
Area menunggu instruksi selanjutnya
Jika tidak berada di Rig Floor
• Segera menuju Safe Briefing Area & standby menunggu instruksi
• Jangan kembali ke RigFloor kecuali jika diperintahkan
9. MUD ENGINEER
Jika berada di pits
• Gunakan Breathing apparatus 30 menit monitor mud levels,ph,etc
• Standby & menunggu instruksi CoMan atau Rig Supt
H2S MONITORING & SAFETY 10
Jika tidak berada di pits
• Segera menuju Safe Briefing Area & standby menunggu instruksi
10. MUD LOGGER
• Tinggal di unit untuk memantau gas , kecuali jika diperintahkan sebaiknya
segera menuju Safe Briefing Area
11. RADIO OPERATOR
• Gunakan Breathing Apparatus 30 M , segera bangunkan personnel yang
tidak bertugas untuk segera menuju Safe Briefing Area
• Stand By di Safe Briefing Area dan menunggu instruksi selanjutnya
12. RIG SAFETY OFFICER
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit & Megaphone Segera menuju Safe
Briefing Area
• Menghitung jumlah personnel yang berda di safe Briefing Area
• Berkoordinasi dengan Elnusa H2S Engineer
• Stand By di Safe Briefing Area & menunggu instruksi selanjutnya
13. RIG MEDIC
• Ambil First Aid Kit & Portable Resuscitator dan segera menuju Safe Briefing
Area
ORANG YANG TIDAK BERKEPENTINGAN
- Seluruh orang yang tidak termasuk dalam daftar Orang yang
Berkepentingan digolongkan sebagai “ Orang Yang Tidak
Berkepentingan “ selama dalam keadaan darurat terhadap H2S.
- Seluruh Orang yang Tidak Berkepentingan harus segera diarahkan menuju
Tempat Aman secepat mungkin.
- Pada saat semuanya menuju ke daerah aman, diusahakan semua crew
dari masing –masing perusahaan agar selalu bersama.
- Pengawas/pemimpin dari semua perusahaan agar memeriksa semua
personilnya jika dimungkinkan adanya personel yang hilang atau terkena
paparan H2S dan segera melaporkan kepada Security atau kepada H2S
Safety Engineer untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur keselamatan
kerja.
H2S MONITORING & SAFETY 11
3. H2S SAFETY MEETING DAN H2S DRILL
H2S Safety Meeting merupakan program pelatihan kepada semua personal yang
bekerja di lokasi termasuk kepada semua orang yang baru datang, berkaitan
dengan H2S. Materi-materi yang disampaikan diantaranya adalah :
a. Pengetahuan umum tentang H2S dan bahaya gas H2S.
b. Pengetahuan tentang sistem monitoring H2S dan sistem alarm H2S.
c. Pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja terhadap H2S.
d. Emergency Procedure dan prosedur evakuasi.
e. Peralatan-peralatan keselamatan kerja yang berkaitan dengan H2S dan tata
letaknya.
f. Pengetahuan dan praktek penggunaan peralatan bantu pernafasan ( SCBA,
ELSA atau yang lainnya ).
g. Pertolongan pertama jika ada korban paparan H2S.
h. Hal-hal lain yang berhubungan dengan H2S.
H2S Drill adalah latihan dengan asumsi bahwa telah terjadi paparan gas H2S.
Latihan ini dilakukan dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tujuannya
adalah untuk mengetahui kesiapan semua personal terhadap kondisi darurat pada
saat terjadi paparan H2S, sehingga jika benar-benar terjadi, personal benar-benar
siap, tidak panik dan mengetahui Emergency Procedure H2S.
Langkah-langkah H2S Drill adalah sebagai berikut :
a. Alarm H2S diaktifkan secara manual.
b. Semua orang yang berkepentingan segera memakai SCBA dan yang tidak
berkepentingan segera berkumpul di Safe Briefing Area ( tempat berkumpul
yang aman ) yang ditentukan berlawanan dengan arah angin. Pada saat itu
semua personal harus memenuhi rencana Emergency Procedure.
c. Safety Officer melakukan penghitungan personal sesuai dengan data Personal
On Board dan petugas Security menutup pintu masuk.
d. H2S Engineer yang sedang bertugas segera menjalankan tugasnya sesuai
dengan Emergency Procedure dan memastikan semua personal yang
berkepentingan sudah menggunakan SCBA dengan benar dan yang tidak
berkepentingan sudah berkumpul di Safe Briefing Area.
e. Bila semua personal yang berkepentingan sudah selesai menjalankan tugas,
segera ikut berkumpul di Safe Briefing Area dengan masih memakai SCBA.
f. H2S Rescue Team segera berkumpul dengan menggunakan SCBA Rescue Unit
untuk bersiap-siap melakukan pertolongan jika ada korban. Ambulance dan
dokter rig juga siap di Safe Briefing Area.
g. H2S Engineer mencatat waktu pada saat mulai alarm dihidupkan sampai
semua personal berkumpul, untuk mengetahui respon personal.
H2S MONITORING & SAFETY 12
h. H2S Engineer melakukan evaluasi terhadap respon personal berkaitan dengan
H2S Emergency Procedure dan menyampaikan kepada semua personal yang
sudah berkumpul di Safe Briefing Area.
i. H2S Engineer yang berwenang menyatakan kondisi aman untuk kembali
bekerja.
H2S Drill harus dilakukan secara berkala dan terprogram untuk meningkatkan
kesiapan personal jika benar-benar terjadi paparan gas H2S. Jika terdapat
kekurangan-kekurangan selama H2S Drill, segera dilakukan pembenahanpembenahan
baik dalam respon atau kesiapan personal juga pada peralatanperalatan
yang digunakan.
4. PERALATAN BANTU PERNAFASAN
Peralatan bantu pernafasan adalah peralatan yang sangat penting jika terjadi
paparan gas H2S, karena peralatan tersebut akan membantu seseorang untuk
bernafas dengan udara yang tidak terpapar H2S. Peralatan tersebut terdiri dari :
A. SCBA ( SELF CONTAIN BREATHING APPARATUS )
SCBA adalah suatu peralatan yang terdiri dari botol ( tabung ) bertekanan
udara, penunjuk tekanan udara ( pressure gauge ), masker dan peralatan
peralatan pembawa. SCBA diisi dengan udara bebas sebagai peralatan bantu
pernafasan. Sesuai fungsinya, SCBA terdiri dari 3 macam, yaitu :
a. SCBA RESCUE UNIT
Jenis SCBA Rescue Unit adalah SCBA yang digunakan sebagai alat bantu
pernafasan pada waktu melakukan proses pertolongan / penyelamatan
atau digunakan pada waktu melakukan pekerjaan di lingkungan yang
terpapar gas berbahaya. SCBA ini dapat digunakan secara optimal sekitar
30 menit.
b. SCBA WORK UNIT
Jenis SCBA ini pada prinsipnya hanya dapat digunakan selama sekitar 10
menit, tetapi SCBA ini dilengkapi dengan peralatan sambungan khusus
( quick coupling ) yang dapat disambungkan dengan cadangan udara
dalam botol-botol yang berkapasitas besar, sehingga dapat membantu
pernafasan sampai lebih dari 30 menit.
c. SCBA ESCAPE UNIT
Sesuai dengan jenisnya, maka SCBA ini berfungsi untuk membantu
pernafasan pada waktu meninggalkan lokasi paparan menuju tempat
aman dengan waktu penggunaan sekitar 10 menit. SCBA ini dapat
digunakan secara cepat, karena model maskernya mudah digunakan. Pada
H2S MONITORING & SAFETY 13
prakteknya SCBA jenis ini juga digunakan untuk membantu pernafasan
pada korban paparan gas pada saat evakuasi dan sebelum mendapat
pertolongan medis, sehingga SCBA ini juga disebut dengan ELSA
( Emergency Life Support Apparatus ).
Pengisian botol SCBA dilakukan dengan menggunakan Air Breathing
Compressor bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan filter-filter khusus untuk
menyaring udara dan mengurangi kadar air. Udara yang dihasilkan compresor
ini secara berkala dilakukan uji kandungan, yang bertujuan untuk memastikan
kondisi dan komposisi udara yang dihasilkan. Selain itu, botol SCBA juga
secara berkala dilakukan Hidro Test untuk memastikan kondisi dan kekuatan
botol terhadap tekanan.KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERKAITAN
DENGAN GAS H2S
Aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas atau panas bumi sangat berpotensi
terjadinya paparan gas H2S yang merupakan salah satu jenis gas beracun yang
sangat berbahaya terhadap tubuh manusia. Berdasarkan kondisi tersebut maka
Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berkaitan dengan gas H2S sangat
diperlukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para personal yang terlibat
di dalam aktifitas tersebut dan masyarakat di sekitarnya. Peraturan tersebut harus
diterapkan dan dijalankan pada setiap aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas
dan panas bumi.
1. PAPARAN HYDROGEN SULFIDA ( H2S )
Definisi : suatu kondisi dimana alat penutup khusus pada instalasi produksi dan
atau Pencegah Semburan Liar ( Blow Out Preventer ) gagal bekerja pada suatu
titik batas yang telah ditetapkan dan atau terjadinya kebocoran pipa saluran yang
tidak diharapkan. Pada kondisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan
paparan gas H2S ke udara atmosfer, yang mana pada kondisi ini dapat
membahayakan keselamatan jiwa manusia, sehingga akan segera memerlukan
suatu tindakan & langkah penyelamatan darurat yang terkoordinasi demi
keselamatan jiwa manusia yang mungkin terkena dampak paparan gas H2S
tersebut.
( Emergency Contigency Plan JOB Pertamina PetroChina Est Java, April 7’ 2007)
2. EMERGENCY PROCEDURE SEHUBUNGAN DENGAN PAPARAN GAS H2S
A. PROSEDUR UMUM
Semua personal yang bekerja pada pekerjaan konstruksi, pemboran / servis
sumur dan operasi produksi di area South Bungoh # 1, termasuk setiap tamu
yang datang ke lokasi harus mendapat penjelasan tentang bahaya H2S dan
pelatihan keselamatan terlebih dahulu sebelum memasuki area bekerja.
Semua pekerja harus membaca dan mengerti tentang prosedur keadaan
darurat terhadap bahaya H2S di lokasi area.
H2S Emergency Drill / latihan keadaan darurat dapat dilakukan pada setiap
waktu untuk mempraktekkan keadaan darurat terhadap H2S. Semua personel
H2S MONITORING & SAFETY 8
harus mengikuti aturan yang sama sebagaimana yang ditetapkan di dalam
prosedur rencana tanggap keadaan darurat terhadap H2S.
Semua personel harus mengetahui saat kondisi di mana H2S Emergency Alarm
aktif dan memastikan bahwa semua personel di area tersebut telah
mengetahui. Hentikan semua operasi alat berat / sarana angkutan dengan
segera matikan mesin. Pengemudi / Operator harus segera menuju ke daerah
aman berlawanan arah angin.
B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONAL DALAM KEADAAN
DARURAT TERHADAP H2S
Emergency Procedure atau prosedur keadaan darurat jika terjadi paparan gas
H2S di suatu lokasi pemboran adalah ketentuan-ketentuan yang berhubungan
dengan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh personal-personal yang
berkepentingan dan yang tidak berkepentingan pada saat keadaan darurat
karena adanya paparan gas H2S
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
JIKA TERJADI PAPARAN H2S
1. COMPANY MAN / DRILLING SUPERVISOR
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit
• Menuju Rig Floor. Ambil alih control tanggung jawab di Rig site
2. ELNUSA H2S ENGINEER
• Gunakan Breathing Apparatus 30 menit, bawa Alat Deteksi H2S Elektronik
& Tube , langsung menuju area indikasi H2S
• Ambil Sample H2S laporkan ke Company Man / Drilling Supervisor
• Periksa semua personnel di safe Briefing Area & siap menolong/mencari
jika ada personnel yang belum berkumpul
• Menuju Rig Floor untuk memantau kondisi sumur
3. DRILLING RIG SUPERINTENDENT
• Gunakan Breathing apparatus 30 Menit & Segera menuju Rig Floor
• Berkoordinasi dengan CoMan / Drilling Supv untuk mengamankan sumur
4. TOOLPUSHER
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan Breahing Apparatus 30 Menit membantu Driller , Rig Supt &
CoMan mengamankan sumur
H2S MONITORING & SAFETY 9
Jika tidak berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit , segera menuju rig floor untuk
membantu mengamankan sumur
5. DRILLER
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing Apparatus 10 menit sambung ke hose line
• Angkat pahat, matikan mud pump & periksa aliran sumur
• Standby & menunggu instruksi dari CoMan atau Rig Supt
Jika tidak berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing apparatus 30 menit dan menuju ke Rig Floor
menunggu instruksi
6. ASSISTANT DRILLER
• Gunakan breathing apparatus 10 menit sambung ke hose line dan standby
menunggu instruksi
7. DERRICKMAN
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan breathing apparatus 10 Menit menuju ke shale shaker dan
menunggu instruksi selanjutnya
Jika berada di monkey board
• Gunakan breathing apparatus 10 menit ,menuju ke safe briefing area dan
menunggu instruksi selanjutnya
8. FLOOR CREW
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan breathing apparatus 10 menit , koneksi ke hose line pernapasan,
dan membantu penyelamatan sumur jika dibutuhkan
• Jika sumur aman, lepas hose line pernapasan segera menuju Safe Briefing
Area menunggu instruksi selanjutnya
Jika tidak berada di Rig Floor
• Segera menuju Safe Briefing Area & standby menunggu instruksi
• Jangan kembali ke RigFloor kecuali jika diperintahkan
9. MUD ENGINEER
Jika berada di pits
• Gunakan Breathing apparatus 30 menit monitor mud levels,ph,etc
• Standby & menunggu instruksi CoMan atau Rig Supt
H2S MONITORING & SAFETY 10
Jika tidak berada di pits
• Segera menuju Safe Briefing Area & standby menunggu instruksi
10. MUD LOGGER
• Tinggal di unit untuk memantau gas , kecuali jika diperintahkan sebaiknya
segera menuju Safe Briefing Area
11. RADIO OPERATOR
• Gunakan Breathing Apparatus 30 M , segera bangunkan personnel yang
tidak bertugas untuk segera menuju Safe Briefing Area
• Stand By di Safe Briefing Area dan menunggu instruksi selanjutnya
12. RIG SAFETY OFFICER
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit & Megaphone Segera menuju Safe
Briefing Area
• Menghitung jumlah personnel yang berda di safe Briefing Area
• Berkoordinasi dengan Elnusa H2S Engineer
• Stand By di Safe Briefing Area & menunggu instruksi selanjutnya
13. RIG MEDIC
• Ambil First Aid Kit & Portable Resuscitator dan segera menuju Safe Briefing
Area
ORANG YANG TIDAK BERKEPENTINGAN
- Seluruh orang yang tidak termasuk dalam daftar Orang yang
Berkepentingan digolongkan sebagai “ Orang Yang Tidak
Berkepentingan “ selama dalam keadaan darurat terhadap H2S.
- Seluruh Orang yang Tidak Berkepentingan harus segera diarahkan menuju
Tempat Aman secepat mungkin.
- Pada saat semuanya menuju ke daerah aman, diusahakan semua crew
dari masing –masing perusahaan agar selalu bersama.
- Pengawas/pemimpin dari semua perusahaan agar memeriksa semua
personilnya jika dimungkinkan adanya personel yang hilang atau terkena
paparan H2S dan segera melaporkan kepada Security atau kepada H2S
Safety Engineer untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur keselamatan
kerja.
H2S MONITORING & SAFETY 11
3. H2S SAFETY MEETING DAN H2S DRILL
H2S Safety Meeting merupakan program pelatihan kepada semua personal yang
bekerja di lokasi termasuk kepada semua orang yang baru datang, berkaitan
dengan H2S. Materi-materi yang disampaikan diantaranya adalah :
a. Pengetahuan umum tentang H2S dan bahaya gas H2S.
b. Pengetahuan tentang sistem monitoring H2S dan sistem alarm H2S.
c. Pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja terhadap H2S.
d. Emergency Procedure dan prosedur evakuasi.
e. Peralatan-peralatan keselamatan kerja yang berkaitan dengan H2S dan tata
letaknya.
f. Pengetahuan dan praktek penggunaan peralatan bantu pernafasan ( SCBA,
ELSA atau yang lainnya ).
g. Pertolongan pertama jika ada korban paparan H2S.
h. Hal-hal lain yang berhubungan dengan H2S.
H2S Drill adalah latihan dengan asumsi bahwa telah terjadi paparan gas H2S.
Latihan ini dilakukan dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tujuannya
adalah untuk mengetahui kesiapan semua personal terhadap kondisi darurat pada
saat terjadi paparan H2S, sehingga jika benar-benar terjadi, personal benar-benar
siap, tidak panik dan mengetahui Emergency Procedure H2S.
Langkah-langkah H2S Drill adalah sebagai berikut :
a. Alarm H2S diaktifkan secara manual.
b. Semua orang yang berkepentingan segera memakai SCBA dan yang tidak
berkepentingan segera berkumpul di Safe Briefing Area ( tempat berkumpul
yang aman ) yang ditentukan berlawanan dengan arah angin. Pada saat itu
semua personal harus memenuhi rencana Emergency Procedure.
c. Safety Officer melakukan penghitungan personal sesuai dengan data Personal
On Board dan petugas Security menutup pintu masuk.
d. H2S Engineer yang sedang bertugas segera menjalankan tugasnya sesuai
dengan Emergency Procedure dan memastikan semua personal yang
berkepentingan sudah menggunakan SCBA dengan benar dan yang tidak
berkepentingan sudah berkumpul di Safe Briefing Area.
e. Bila semua personal yang berkepentingan sudah selesai menjalankan tugas,
segera ikut berkumpul di Safe Briefing Area dengan masih memakai SCBA.
f. H2S Rescue Team segera berkumpul dengan menggunakan SCBA Rescue Unit
untuk bersiap-siap melakukan pertolongan jika ada korban. Ambulance dan
dokter rig juga siap di Safe Briefing Area.
g. H2S Engineer mencatat waktu pada saat mulai alarm dihidupkan sampai
semua personal berkumpul, untuk mengetahui respon personal.
H2S MONITORING & SAFETY 12
h. H2S Engineer melakukan evaluasi terhadap respon personal berkaitan dengan
H2S Emergency Procedure dan menyampaikan kepada semua personal yang
sudah berkumpul di Safe Briefing Area.
i. H2S Engineer yang berwenang menyatakan kondisi aman untuk kembali
bekerja.
H2S Drill harus dilakukan secara berkala dan terprogram untuk meningkatkan
kesiapan personal jika benar-benar terjadi paparan gas H2S. Jika terdapat
kekurangan-kekurangan selama H2S Drill, segera dilakukan pembenahanpembenahan
baik dalam respon atau kesiapan personal juga pada peralatanperalatan
yang digunakan.
4. PERALATAN BANTU PERNAFASAN
Peralatan bantu pernafasan adalah peralatan yang sangat penting jika terjadi
paparan gas H2S, karena peralatan tersebut akan membantu seseorang untuk
bernafas dengan udara yang tidak terpapar H2S. Peralatan tersebut terdiri dari :
A. SCBA ( SELF CONTAIN BREATHING APPARATUS )
SCBA adalah suatu peralatan yang terdiri dari botol ( tabung ) bertekanan
udara, penunjuk tekanan udara ( pressure gauge ), masker dan peralatan
peralatan pembawa. SCBA diisi dengan udara bebas sebagai peralatan bantu
pernafasan. Sesuai fungsinya, SCBA terdiri dari 3 macam, yaitu :
a. SCBA RESCUE UNIT
Jenis SCBA Rescue Unit adalah SCBA yang digunakan sebagai alat bantu
pernafasan pada waktu melakukan proses pertolongan / penyelamatan
atau digunakan pada waktu melakukan pekerjaan di lingkungan yang
terpapar gas berbahaya. SCBA ini dapat digunakan secara optimal sekitar
30 menit.
b. SCBA WORK UNIT
Jenis SCBA ini pada prinsipnya hanya dapat digunakan selama sekitar 10
menit, tetapi SCBA ini dilengkapi dengan peralatan sambungan khusus
( quick coupling ) yang dapat disambungkan dengan cadangan udara
dalam botol-botol yang berkapasitas besar, sehingga dapat membantu
pernafasan sampai lebih dari 30 menit.
c. SCBA ESCAPE UNIT
Sesuai dengan jenisnya, maka SCBA ini berfungsi untuk membantu
pernafasan pada waktu meninggalkan lokasi paparan menuju tempat
aman dengan waktu penggunaan sekitar 10 menit. SCBA ini dapat
digunakan secara cepat, karena model maskernya mudah digunakan. Pada
H2S MONITORING & SAFETY 13
prakteknya SCBA jenis ini juga digunakan untuk membantu pernafasan
pada korban paparan gas pada saat evakuasi dan sebelum mendapat
pertolongan medis, sehingga SCBA ini juga disebut dengan ELSA
( Emergency Life Support Apparatus ).
Pengisian botol SCBA dilakukan dengan menggunakan Air Breathing
Compressor bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan filter-filter khusus untuk
menyaring udara dan mengurangi kadar air. Udara yang dihasilkan compresor
ini secara berkala dilakukan uji kandungan, yang bertujuan untuk memastikan
kondisi dan komposisi udara yang dihasilkan. Selain itu, botol SCBA juga
secara berkala dilakukan Hidro Test untuk memastikan kondisi dan kekuatan
botol terhadap tekanan.KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERKAITAN
DENGAN GAS H2S
Aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas atau panas bumi sangat berpotensi
terjadinya paparan gas H2S yang merupakan salah satu jenis gas beracun yang
sangat berbahaya terhadap tubuh manusia. Berdasarkan kondisi tersebut maka
Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berkaitan dengan gas H2S sangat
diperlukan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para personal yang terlibat
di dalam aktifitas tersebut dan masyarakat di sekitarnya. Peraturan tersebut harus
diterapkan dan dijalankan pada setiap aktifitas pemboran dan produksi minyak, gas
dan panas bumi.
1. PAPARAN HYDROGEN SULFIDA ( H2S )
Definisi : suatu kondisi dimana alat penutup khusus pada instalasi produksi dan
atau Pencegah Semburan Liar ( Blow Out Preventer ) gagal bekerja pada suatu
titik batas yang telah ditetapkan dan atau terjadinya kebocoran pipa saluran yang
tidak diharapkan. Pada kondisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan
paparan gas H2S ke udara atmosfer, yang mana pada kondisi ini dapat
membahayakan keselamatan jiwa manusia, sehingga akan segera memerlukan
suatu tindakan & langkah penyelamatan darurat yang terkoordinasi demi
keselamatan jiwa manusia yang mungkin terkena dampak paparan gas H2S
tersebut.
( Emergency Contigency Plan JOB Pertamina PetroChina Est Java, April 7’ 2007)
2. EMERGENCY PROCEDURE SEHUBUNGAN DENGAN PAPARAN GAS H2S
A. PROSEDUR UMUM
Semua personal yang bekerja pada pekerjaan konstruksi, pemboran / servis
sumur dan operasi produksi di area South Bungoh # 1, termasuk setiap tamu
yang datang ke lokasi harus mendapat penjelasan tentang bahaya H2S dan
pelatihan keselamatan terlebih dahulu sebelum memasuki area bekerja.
Semua pekerja harus membaca dan mengerti tentang prosedur keadaan
darurat terhadap bahaya H2S di lokasi area.
H2S Emergency Drill / latihan keadaan darurat dapat dilakukan pada setiap
waktu untuk mempraktekkan keadaan darurat terhadap H2S. Semua personel
H2S MONITORING & SAFETY 8
harus mengikuti aturan yang sama sebagaimana yang ditetapkan di dalam
prosedur rencana tanggap keadaan darurat terhadap H2S.
Semua personel harus mengetahui saat kondisi di mana H2S Emergency Alarm
aktif dan memastikan bahwa semua personel di area tersebut telah
mengetahui. Hentikan semua operasi alat berat / sarana angkutan dengan
segera matikan mesin. Pengemudi / Operator harus segera menuju ke daerah
aman berlawanan arah angin.
B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONAL DALAM KEADAAN
DARURAT TERHADAP H2S
Emergency Procedure atau prosedur keadaan darurat jika terjadi paparan gas
H2S di suatu lokasi pemboran adalah ketentuan-ketentuan yang berhubungan
dengan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh personal-personal yang
berkepentingan dan yang tidak berkepentingan pada saat keadaan darurat
karena adanya paparan gas H2S
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
JIKA TERJADI PAPARAN H2S
1. COMPANY MAN / DRILLING SUPERVISOR
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit
• Menuju Rig Floor. Ambil alih control tanggung jawab di Rig site
2. ELNUSA H2S ENGINEER
• Gunakan Breathing Apparatus 30 menit, bawa Alat Deteksi H2S Elektronik
& Tube , langsung menuju area indikasi H2S
• Ambil Sample H2S laporkan ke Company Man / Drilling Supervisor
• Periksa semua personnel di safe Briefing Area & siap menolong/mencari
jika ada personnel yang belum berkumpul
• Menuju Rig Floor untuk memantau kondisi sumur
3. DRILLING RIG SUPERINTENDENT
• Gunakan Breathing apparatus 30 Menit & Segera menuju Rig Floor
• Berkoordinasi dengan CoMan / Drilling Supv untuk mengamankan sumur
4. TOOLPUSHER
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan Breahing Apparatus 30 Menit membantu Driller , Rig Supt &
CoMan mengamankan sumur
H2S MONITORING & SAFETY 9
Jika tidak berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit , segera menuju rig floor untuk
membantu mengamankan sumur
5. DRILLER
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing Apparatus 10 menit sambung ke hose line
• Angkat pahat, matikan mud pump & periksa aliran sumur
• Standby & menunggu instruksi dari CoMan atau Rig Supt
Jika tidak berada di Rig Floor
• Gunakan Breathing apparatus 30 menit dan menuju ke Rig Floor
menunggu instruksi
6. ASSISTANT DRILLER
• Gunakan breathing apparatus 10 menit sambung ke hose line dan standby
menunggu instruksi
7. DERRICKMAN
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan breathing apparatus 10 Menit menuju ke shale shaker dan
menunggu instruksi selanjutnya
Jika berada di monkey board
• Gunakan breathing apparatus 10 menit ,menuju ke safe briefing area dan
menunggu instruksi selanjutnya
8. FLOOR CREW
Jika berada di Rig Floor
• Gunakan breathing apparatus 10 menit , koneksi ke hose line pernapasan,
dan membantu penyelamatan sumur jika dibutuhkan
• Jika sumur aman, lepas hose line pernapasan segera menuju Safe Briefing
Area menunggu instruksi selanjutnya
Jika tidak berada di Rig Floor
• Segera menuju Safe Briefing Area & standby menunggu instruksi
• Jangan kembali ke RigFloor kecuali jika diperintahkan
9. MUD ENGINEER
Jika berada di pits
• Gunakan Breathing apparatus 30 menit monitor mud levels,ph,etc
• Standby & menunggu instruksi CoMan atau Rig Supt
H2S MONITORING & SAFETY 10
Jika tidak berada di pits
• Segera menuju Safe Briefing Area & standby menunggu instruksi
10. MUD LOGGER
• Tinggal di unit untuk memantau gas , kecuali jika diperintahkan sebaiknya
segera menuju Safe Briefing Area
11. RADIO OPERATOR
• Gunakan Breathing Apparatus 30 M , segera bangunkan personnel yang
tidak bertugas untuk segera menuju Safe Briefing Area
• Stand By di Safe Briefing Area dan menunggu instruksi selanjutnya
12. RIG SAFETY OFFICER
• Gunakan Breathing Apparatus 30 Menit & Megaphone Segera menuju Safe
Briefing Area
• Menghitung jumlah personnel yang berda di safe Briefing Area
• Berkoordinasi dengan Elnusa H2S Engineer
• Stand By di Safe Briefing Area & menunggu instruksi selanjutnya
13. RIG MEDIC
• Ambil First Aid Kit & Portable Resuscitator dan segera menuju Safe Briefing
Area
ORANG YANG TIDAK BERKEPENTINGAN
- Seluruh orang yang tidak termasuk dalam daftar Orang yang
Berkepentingan digolongkan sebagai “ Orang Yang Tidak
Berkepentingan “ selama dalam keadaan darurat terhadap H2S.
- Seluruh Orang yang Tidak Berkepentingan harus segera diarahkan menuju
Tempat Aman secepat mungkin.
- Pada saat semuanya menuju ke daerah aman, diusahakan semua crew
dari masing –masing perusahaan agar selalu bersama.
- Pengawas/pemimpin dari semua perusahaan agar memeriksa semua
personilnya jika dimungkinkan adanya personel yang hilang atau terkena
paparan H2S dan segera melaporkan kepada Security atau kepada H2S
Safety Engineer untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur keselamatan
kerja.
H2S MONITORING & SAFETY 11
3. H2S SAFETY MEETING DAN H2S DRILL
H2S Safety Meeting merupakan program pelatihan kepada semua personal yang
bekerja di lokasi termasuk kepada semua orang yang baru datang, berkaitan
dengan H2S. Materi-materi yang disampaikan diantaranya adalah :
a. Pengetahuan umum tentang H2S dan bahaya gas H2S.
b. Pengetahuan tentang sistem monitoring H2S dan sistem alarm H2S.
c. Pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja terhadap H2S.
d. Emergency Procedure dan prosedur evakuasi.
e. Peralatan-peralatan keselamatan kerja yang berkaitan dengan H2S dan tata
letaknya.
f. Pengetahuan dan praktek penggunaan peralatan bantu pernafasan ( SCBA,
ELSA atau yang lainnya ).
g. Pertolongan pertama jika ada korban paparan H2S.
h. Hal-hal lain yang berhubungan dengan H2S.
H2S Drill adalah latihan dengan asumsi bahwa telah terjadi paparan gas H2S.
Latihan ini dilakukan dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tujuannya
adalah untuk mengetahui kesiapan semua personal terhadap kondisi darurat pada
saat terjadi paparan H2S, sehingga jika benar-benar terjadi, personal benar-benar
siap, tidak panik dan mengetahui Emergency Procedure H2S.
Langkah-langkah H2S Drill adalah sebagai berikut :
a. Alarm H2S diaktifkan secara manual.
b. Semua orang yang berkepentingan segera memakai SCBA dan yang tidak
berkepentingan segera berkumpul di Safe Briefing Area ( tempat berkumpul
yang aman ) yang ditentukan berlawanan dengan arah angin. Pada saat itu
semua personal harus memenuhi rencana Emergency Procedure.
c. Safety Officer melakukan penghitungan personal sesuai dengan data Personal
On Board dan petugas Security menutup pintu masuk.
d. H2S Engineer yang sedang bertugas segera menjalankan tugasnya sesuai
dengan Emergency Procedure dan memastikan semua personal yang
berkepentingan sudah menggunakan SCBA dengan benar dan yang tidak
berkepentingan sudah berkumpul di Safe Briefing Area.
e. Bila semua personal yang berkepentingan sudah selesai menjalankan tugas,
segera ikut berkumpul di Safe Briefing Area dengan masih memakai SCBA.
f. H2S Rescue Team segera berkumpul dengan menggunakan SCBA Rescue Unit
untuk bersiap-siap melakukan pertolongan jika ada korban. Ambulance dan
dokter rig juga siap di Safe Briefing Area.
g. H2S Engineer mencatat waktu pada saat mulai alarm dihidupkan sampai
semua personal berkumpul, untuk mengetahui respon personal.
H2S MONITORING & SAFETY 12
h. H2S Engineer melakukan evaluasi terhadap respon personal berkaitan dengan
H2S Emergency Procedure dan menyampaikan kepada semua personal yang
sudah berkumpul di Safe Briefing Area.
i. H2S Engineer yang berwenang menyatakan kondisi aman untuk kembali
bekerja.
H2S Drill harus dilakukan secara berkala dan terprogram untuk meningkatkan
kesiapan personal jika benar-benar terjadi paparan gas H2S. Jika terdapat
kekurangan-kekurangan selama H2S Drill, segera dilakukan pembenahanpembenahan
baik dalam respon atau kesiapan personal juga pada peralatanperalatan
yang digunakan.
4. PERALATAN BANTU PERNAFASAN
Peralatan bantu pernafasan adalah peralatan yang sangat penting jika terjadi
paparan gas H2S, karena peralatan tersebut akan membantu seseorang untuk
bernafas dengan udara yang tidak terpapar H2S. Peralatan tersebut terdiri dari :
A. SCBA ( SELF CONTAIN BREATHING APPARATUS )
SCBA adalah suatu peralatan yang terdiri dari botol ( tabung ) bertekanan
udara, penunjuk tekanan udara ( pressure gauge ), masker dan peralatan
peralatan pembawa. SCBA diisi dengan udara bebas sebagai peralatan bantu
pernafasan. Sesuai fungsinya, SCBA terdiri dari 3 macam, yaitu :
a. SCBA RESCUE UNIT
Jenis SCBA Rescue Unit adalah SCBA yang digunakan sebagai alat bantu
pernafasan pada waktu melakukan proses pertolongan / penyelamatan
atau digunakan pada waktu melakukan pekerjaan di lingkungan yang
terpapar gas berbahaya. SCBA ini dapat digunakan secara optimal sekitar
30 menit.
b. SCBA WORK UNIT
Jenis SCBA ini pada prinsipnya hanya dapat digunakan selama sekitar 10
menit, tetapi SCBA ini dilengkapi dengan peralatan sambungan khusus
( quick coupling ) yang dapat disambungkan dengan cadangan udara
dalam botol-botol yang berkapasitas besar, sehingga dapat membantu
pernafasan sampai lebih dari 30 menit.
c. SCBA ESCAPE UNIT
Sesuai dengan jenisnya, maka SCBA ini berfungsi untuk membantu
pernafasan pada waktu meninggalkan lokasi paparan menuju tempat
aman dengan waktu penggunaan sekitar 10 menit. SCBA ini dapat
digunakan secara cepat, karena model maskernya mudah digunakan. Pada
H2S MONITORING & SAFETY 13
prakteknya SCBA jenis ini juga digunakan untuk membantu pernafasan
pada korban paparan gas pada saat evakuasi dan sebelum mendapat
pertolongan medis, sehingga SCBA ini juga disebut dengan ELSA
( Emergency Life Support Apparatus ).
Pengisian botol SCBA dilakukan dengan menggunakan Air Breathing
Compressor bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan filter-filter khusus untuk
menyaring udara dan mengurangi kadar air. Udara yang dihasilkan compresor
ini secara berkala dilakukan uji kandungan, yang bertujuan untuk memastikan
kondisi dan komposisi udara yang dihasilkan. Selain itu, botol SCBA juga
secara berkala dilakukan Hidro Test untuk memastikan kondisi dan kekuatan
botol terhadap tekanan.

MATERIKU

Copyright © 2009 Semua Tentang Kimia & My Life All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.